Tafsir Al-Munir - Dr. Wahbah Az-Zuhaili - Jilid 1

Sebagai satu-satunya mukjizat abadi di antara mukjizat lainnya, tidak mengherankan apabila Al-Qur'an sampai sekarang menjadi sumber kajian bagi para ulama untuk mendapatkan sari-sari hikmah yang terkandung di dalamnya.
Sebagai satu-satunya mukjizat abadi di antara mukjizat lainnya, tidak mengherankan apabila Al-Qur'an sampai sekarang menjadi sumber kajian bagi para ulama untuk mendapatkan sari-sari hikmah yang terkandung di dalamnya. Sejak turun pertama kali, Al-Qur'an sudah mengajak kepada para pembacanya agar senantiasa memfungsikan akal, mengasah otak, dan memerangi kebodohan.
Berangkat dari hal ini maka Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili -ulama besar sekaligus ilmuwan asal Syiria- dengan penuh keistiqamahan di jalan Allah SWT menyusun kitab ini.

Judul Asli Kitab

Judul Asli Kitab Tafsir Beliau adalah :
التفسير المنير في العقيدة والشريعة والمنهج
Seperti yang dicetak oleh Penerbit:
Darul Fikr. Damaskus dalam 17 jilid
dalam terjemah bahasa Indonesia, telah dicetak oleh Penerbit Gema Insani dalam 15 jilid, dengan nama … Tafsir Al-Munir : Aqidah - Syariah - Manhaj

Alhamdulillah beliau menghasilkan sebuah kitab yang memudahkan pembaca untuk menafsirkan Al-Qur'an sesuai dengan aturan dan tuntunan syariat. dengan makna yang lebih luas, dengan disertai sebab-sebab turunnya ayat, balaghah (retorika), i'rab (sintaksis), serta aspek kebahasaan.

Semoga dengan kehadiran buku ini kita dapat melihat samudra ilmu Allah yang begitu luas serta mendapat ilmu yang diridhai oleh-Nya. Dengan demikian, Terlimpahlah Taufiq dan Hidayah Allah kepada kita semua. Amiin.

Billahit taufiq wal hidayah
Wallaahu a'lamu bis showab.

Tafsir Al-Munir jilid 1

_____

SEJUMLAH PENGETAHUAN PENTING YANG BERKAITAN DENGAN AL-QURAN

A. DEFINISI AL-QUR'AN, CARATURUNNYA, DAN CARA PENGUMPULANNYA

Al-Qur'an yang agung (-yang sejalan dengan kebijaksanaan Allah- tidak ada lagi di dunia ini wahyu ilahi selain dia setelah lenyapnya atau bercampurnya kitab-kitab samawi terdahulu dengan ilmu-ilmu lain yang diciptakan manusia) adalah petunjuk hidayah, konstitusi hukum, sumber sistem aturan Tuhan bagi kehidupan, jalan untuk mengetahui halal dan haram, sumber hikmah, kebenaran, dan keadilan, sumber etika dan akhlak yang mesti diterapkan untuk meluruskan perjalanan manusia dan memperbaiki perilaku manusia.

Allah Ta’ala berfirman,

... ۚ مَّا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِن شَيْءٍ ۚ ... : ٣٨

"Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al- Kitab” (al-An’aam: 38)

Dia juga berfirman,

... ۚ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ : ٨٩

"Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri." (an-Nahl: 89)

Para ulama ushul fiqih telah mendefinisikannya, bukan karena manusia tidak mengenalnya, melainkan untuk menentukan apa yang bacaannya terhitung sebagai ibadah, apa yang boleh dibaca dalam shalat dan apa yang tidak boleh; juga untuk menjelaskan hukum-hukum syariat ilahi yang berupa halal haram, dan apa yang dapat dijadikan sebagai hujah dalam menyimpulkan hukum, serta apa yang membuat orang yang mengingkarinya menjadi kafir dan apa yang tidak membuat pengingkarnya menjadi kafir. Karena itu, para ulama berkata tentang Al-Qur'an ini:

Al-Qur'an adalah firman Allah yang mukjizat,[1]  yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. dalam bahasa Arab, yang tertulis dalam mushaf, yang bacaannya terhitung sebagai ibadah[2], yang diriwayatkan secara mutawatir[3], yang dimulai dengan surah al-

Faatihah, dan diakhiri dengan surah an-Naas.
_______________________________

  1. Artinya: manusia dan jin tidak mampu membuat rangkaian seperti surah terpendek darinya.
  2. Artinya: shalat tidak sah jika tidak membaca sesuatu dari nya; dan semata-mata membacanya merupakan ibadah yang mendatangkan pahala bagi seorang muslim.
  3. Mutawatir artinya diriwayatkan oleh jumlah yang besar dari jumlah yang besar yang biasanya tidak mungkinmereka bersekongkol untuk berdusta.

Berdasarkan definisi ini, terjemahan Al-Qur'an tidak bisa disebut Al-Qur'an, melainkan ia hanya tafsir; sebagaimana qiraa'at yang syaadzdzah (yaitu yang tidak diriwayatkan secara mutawatir, melainkan secara ahad)

NAMA-NAMA AL-QUR'AN

Al-Qur'an mempunyai sejumlah nama, antara lain: Al-Qur'an, al-Kitab, al-Musha, an-Nuur, dan al-Furqaan.

Dinamakan Al-Quran

Ia dinamakan Al-Qur'an karena dialah wahyu yang dibaca. Sedangkan Abu 'Ubaidah berkata: dinamakan Al-Qur'an karena ia mengumpulkan dan menggabungkan surah-surah.

Allah Ta'ala berfirman,

إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ : ١٧

"Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya." (al-Qiyaamah: 17)

Maksud qur'aanahu dalam ayat ini adalah qiraa'atahu (pembacaannya) dan sudah diketahui bahwa Al-Qur'an diturunkan secara bertahap sedikit demi sedikit, dan setelah sebagiannya dikumpulkan dengan sebagian yang lain maka ia dinamakan Al-Qur'an.

Dinamakan Al-Kitab

Dia dinamakan al-Kitab, yang berasal dari kata al-katb yang artinya pengumpulan, karena dia mengumpulkan (berisi) berbagai macam kisah, ayat, hukum, dan berita dalam metode yang khas.

Dinamakan Al-Mushaf

Dia dinamakan al-Mushaf, dari kata ashafa yang artinya mengumpulkan shuhuf (lembaran-lembaran) di dalamnya, dan shuhuf adalah bentuk jamak dari kata ash-shahiifah, yaitu selembar kulit atau kertas yang ditulisi sesuatu.

Konon, setelah mengumpulkan Al-Qur'an, Abu Bakar ash-Shiddiq bermusyawarah dengan orang-orang tentang namanya,lalu ia menamainya al-Mushaf.

Dinamakan An-Nuur

Dia dinamakan an-Nuur (cahaya) karena dia menyingkap berbagai hakikat dan menerangkan hal-hal yang samar (soal hukum halal-haram serta tentang hal-hal gaib yang tidak dapat dipahami nalar) dengan penjelasan yang absolut dan keterangan yang jelas.

Allah Ta'ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُم بُرْهَانٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَأَنزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُورًا مُّبِينًا : ١٧٤

"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Qur' an)." (an-Nisaa': 174)

Dinamakan AL-Furqaan

Dan dinamakan al-Furqaan karena ia membedakan antara yang benar dan yang salah, antara iman dan kekafiran, antara kebaikan dan kejahatan.

Allah Ta'ala berfirman,

تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَىٰ عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا : ١

"Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam." (al-Furqaan: 1)

Baca Juga :
:: | Tafsir Al-Munir jilid 2