Kebutuhan Umat Manusia Kepada Islam

Islam adalah berserah diri kepada Allah SWT dengan tauhid dan tunduk kepada-Nya dengan taat dan berlepas diri dari perbuatan syirik dan pelakunya.

Islam

Islam adalah berserah diri kepada Allah SWT dengan tauhid dan tunduk kepada-Nya dengan taat dan berlepas diri dari perbuatan syirik dan pelakunya.
Agama Islam ada tiga tingkatan: Islam, Iman dan Ihsan dan setiap tingkatan mempunyai rukun.

Kebutuhan Umat Manusia Kepada Islam

Tidak ada keberuntungan bagi umat manusia di dunia dan akhirat kecuali dengan Islam. Kebutuhan mereka terhadapnya melebihi kebutuhan terhadap makanan, minuman, dan hawa nafsunya.
Setiap manusia membutuhkan syari'at. karena mereka berada di persimpangan jalan: yakni jalan yang menarik kepada perkara yang berguna dan jalan yang menolak mara bahaya.
Islam adalah penerang yang menjelaskan perkara yang bermanfaat dan berbahaya.

الإسلام:

 

هو الاستسلام للهِ بالتوحيد، والانقياد له بالطاعة، والبراءة من الشرك وأهله .

دين الإسلام ثلاث مراتب وهي: الإسلام، والإيمان، والإحسان، وكل مرتبة لها أركان.

حاجة البشرية إلى الإسلام:
لا سعادة للبشرية في الدنيا والآخرة إلا بالإسلام، وحاجتهم إليه أعظم من حاجتهم للطعام والشراب والهواء،

وكل إنسان مضطر الى الشرع، فهو بين حركتين: حركة يجلب بها ما ينفعه، وحركة يدفع بها ما يضره، والإسلام هو النور الذي يبين ما ينفعه وما يضره.

Perbedaan di antara Islam, Iman dan Ihsan:

Islam dan iman bila disebutkan secara bersamaan, maka yang dimaksud dengan Islam adalah amal perbuatan yang nampak, yaitu rukun Islam yang lima, dan pengertian iman adalah amal perbuatan yang tidak nampak, yaitu rukun iman yang enam.
Dan bila salah satunya (yang disebutkan) maka maksudnya mengandung makna dan hukum yang lainnya.

Ruang lingkup ihsan lebih umum daripada iman, dan iman lebih umum daripada Islam.
(Ruang lingkup)Ihsan lebih umum dari sisi dirinya; karena ia mengandung makna iman. Seorang hamba tidak akan bisa menuju martabat ihsan kecuali apabila ia telah merealisasikan iman.
Ihsan lebih spesifik dari sisi pelakunya; karena ahli ihsan adalah segolongan ahli iman. Maka, setiap muhsin adalah mukmin dan tidak setiap mukmin adalah muhsin.

Iman lebih umum daripada Islam dari sisi dirinya; karena ia mengandung Islam. Maka, seorang hamba tidak akan sampai kepada tingkatan iman kecuali apabila telah merealisasikan Islam. Iman lebih spesifik dari sisi pelakunya; karena ahli iman adalah segolongan dari ahli Islam (muslim), bukan semuanya. Maka, setiap mukmin adalah muslim dan tidak setiap muslim adalah mukmin.

الفرق بين الإسلام والإيمان والإحسان :

1 - الإسلام والإيمان إذا قُرِن أحدهما بالآخر فالمقصود بالإسلام: الأعمال الظاهرة، وهي الأركان الخمسة، والمقصود بالإيمان: الأعمال الباطنة، وهي أركان الإيمان الستة، وإذا انفرد أحدهما شمل معنى الآخر وحكمه.

2 - دائرة الإحسان أعم من دائرة الإيمان، ودائرة الإيمان أعم من دائرة الإسلام، فالإحسان أعم من جهة نفسه؛ لأنه يشمل الإيمان، فلا يصل العبد إلى مرتبة الإحسان إلا إذا حقق الإيمان، والإحسان أخص من جهة أهله؛ لأن أهل الإحسان طائفة من أهل الإيمان، فكل محسن مؤمن، وليس كل مؤمن محسناً.

3 - والإيمان أعم من الإسلام من جهة نفسه؛ لأنه يشمل الإسلام، فلا يصل العبد إلى مرتبة الإيمان إلا إذا حقق الإسلام، والإيمان أخص من جهة أهله؛ لأن أهل الإيمان طائفة من أهل الإسلام ليسوا كلهم، فكل مؤمن مسلم وليس كل مسلم مؤمناً.

الفرق بين الإسلام والكفر والشرك:

فمن استسلم للهِ وحده فهو مسلم، ومن استسلم للهِ ولغيره فهو مشرك، ومن لم يستسلم للهِ فهو كافر مستكبر.
والكفر: جحد للرب بالكلية.
والشرك: تنقص رب العالمين بجعل غيره شريكاً له.
والكفر أعظم من الشرك؛ لأن الشرك فيه إثبات للرب، وإثبات شريك له، والكفر جحد للرب، ويطلق كل واحد منهما على الآخر، وإذا اجتمعا افترقا، وإذا افترقا شمل كل واحد معنى الآخر وحكمه.

موسوعة الفقه الإسلامي : ١ - ٤٠
-----

Kesempurnaan Agama Islam

Islam adalah agama yang sempurna, yang dengannya Allah memuliakan manusia. Dan dengan Islam pula terwujudnya kebahagian manusia di dunia dan akhirat. Allah telah menciptakan alam ini, dan menjadikan setiap makhluk yang ada di dalamnya tunduk kepada sunnatullah (hukum Allah) atau tabiat yang berlaku atasnya. Melalui Islam Allah mewujudkan kehendak-Nya. Oleh karena itu, segala sesuatu yang telah ditetapkan atasnya hukum Allah tersebut, maka ketetapan itu tidak bisa dirubah kecuali dengan perintah Allah semata;

{سُنَّةَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلُ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلًا (23)} [الفتح/23]

"Sebagai suatu sunnatullah (hukum Allah) yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu." (QS. Al-Fath: 23).

Matahari memiliki sunnatullah, malam memiliki sunnatullah, siang memiliki sunnatullah, tumbuh-tumbuhan memiliki sunnatulah, hewan-hewan memiliki sunnatulah, begitu juga angin, air, bintang-bintang, lautan dan gunung-gunung; setiap mereka memiliki sunnatulah (hukum Allah) yang berlaku atas mereka. Dan begitulah seterusnya:

{لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ (40)} [يس/40]

"Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan, dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya." (QS. Yasin: 40).

Dan manusia adalah salah satu makhluk Allah yang juga membutuhkan jalan (hidup) yang mesti dilalui pada setiap keadaan; demi menggapai kesuksesan dunia dan akherat. Jalan tersebut adalah agama (Islam) yang Allah memuliakan manusia dengannya serta meridhainya. Tidak diterima agama apa pun selain Islam, maka kebahagiaan dan kesengsaraan tergantung kepada sejauh mana manusia berpegang teguh dengan Islam atau mengingkarinya. Manusia bebas memilih apakah menerima Islam atau menolaknya.

1.    Allah SWT. berfirman:

{وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ} [الكهف/29]

"Dan katakanlah bahwa kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". (QS. Al-Kahfi: 29).

2.    Allah SWT. berfirman:

{قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (38) وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (39)} [البقرة/38 - 39]

"Kami berfirman: "Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal didalamnya. " (QS. Al-Baqarah: 38-39).

Ketika Allah SWT. menciptakan manusia, ditundukkan bagi manusia segala apa yang ada di langit dan di bumi, dan Allah menurunkan kepada manusia kitab-kitab, para rasul diutus, serta Allah membekali manusia dengan pengetahuan dan panca indera; berupa pendengaran, penglihatan dan akal, dan Allah memuliakan manusia dengan (memrintahkkannya untuk) menyembah kepada Nya semata tanpa menyekutukan Nya (dengan sesuatu apapu).

1.    Allah SWT. berfirman:

{أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً} [لقمان/20]

"Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat Nya lahir dan bathin." (QS. Luqman: 20).

2.    Allah SWT. berfirman:

{وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (78)} [النحل/78]

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur." (QS. Al-Nahl: 78).

3.    Allah SWT berfirman:

{وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ} [النحل/36] 

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut itu". (QS. Al-Nahl: 36).

Nikmat yang paling agung

Allah SWT menganugerahi kepada para hamba Nya dengan nikmat yang sangat banyak, tidak terhitung, nikmat yang terpenting adalah nikmat diciptakannya kita, diberi umur panjang dan nikmat hidayah, dan nikmat yang teragung dan tertinggi dari nikmat-nikmat tadi adalah nikmat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. sebagai utusan Allah SWT. kepada umat seluruh manusia, inilah agama yang sempurna, menyeluruh dan kekal:

Mengatur hubungan antara manusia dengan Rabbnya dengan menyembah, mengesakan, dan bersyukur hanya kepada-Nya, mengadu kepada-Nya setiap permasalahan, takut dan bertawakkal hanya kepada-Nya, merendahkan diri, mencintai, mendekatkan diri hanya kepada-Nya, meminta pertolongan-Nya, memohon keridhaan dan (berdo'a agar diberikan) petunjuk yang bisa mengantarkan ke dalam surga-Nya serta bagaimana agar selamat dari kemarahan dan siksaan-Nya.

Mengatur hubungan antara manusia dengan Rasul-Nya SAW dengan menta'ati, mencintai, dan mengikuti sunnahnya, membenarkan ajaran yang dibawa olehnya, menjadikannya sebagai suri teladan dan tidak beribadah kepada Allah SWT kecuali dengan apa yang disyariatkannya.

Mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya, seperti dengan ibu dan bapak, dengan isteri dan anak, dengan sanak famili dan tetangga, dengan orang 'alim dan orang awam, dengan orang muslim dan kafir, dengan penguasa dan masyarakat, dan dengan yang lainnya.

Mengatur muamalah manusia dengan hartanya, mencari nafkah yang halal, menghindari penipuan, bersikap ramah dalam berjual beli, berinfaq untuk kebaikan, berusaha jujur, menghindari riba dan dusta, dan juga mengatur bagaimana membagikan harta shodaqoh, pembagian warisan dan lain sebagainya.

Islam mengatur kehidupan manusia dalam berkeluarga, mendidik anak-anak, menjaga keluarga agar jauh dari kerusakan, mengatur kehidupan pria dan wanita baik dalam keadaan senang ataupun susah, keadaan kaya atau miskin, keadaan sehat atau sakit, keadaan aman atau takut, keadaan bermuqim atau safar.

Islam mengatur seluruh hubungan tersebut di atas ikatan yang kuat berupa kecintaan karena Allah dan benci karena Allah, mengajak kepada sifat-sifat dan akhlaq terpuji, seperti dermawan, murah hari, rasa malu, pemaaf, jujur, berbuat baik, adil, menolong orang, kasih sayang, simpati dan semisalnya.

Islam melarang segala keburukan dan kerusakan, kezholiman dan tindakan melampaui batas; seperti menyekutukan Allah, membunuh jiwa tanpa alasan yang benar, berzina, berdusta, sombong, kemunafikan, mencuri, ghibah, memakan harta orang dengan cara yang bathil, riba, minum khamer, sihir, riya dan yang lainnya.

Setelah itu; Islam memberitakan tentang keadaan manusia di alam akherat. Dan sesungguhnya kehidupan di akherat itu dibangun berdasarkan kehidupannya di dunia. Maka barangsiapa yang datang dengan membawa keimanan dan amal shaleh; niscaya dia masuk syurga, di dalam syurga dirinya akan sangat bahagia karena bisa melihat wajah Allah, dia bersenang-senang dengan kenikmatan yang terdapat di dalam syurga, yang mana syurga itu belum pernah dilihat oleh mata, dan belum pernah didengar oleh telinga dan tidak pula terbersit dalam hati manusia. Dia kekal di dalamnya untuk selama-lamanya. Sedangkan orang yang datang dengan membawa kekafiran dan kemaksiatan maka ia masuk neraka dan kekal di dalamnya. Adapun orang muslim yang bermaksiat kepada Allah jika dosanya tidak diampuni maka akan diazab di dalam neraka sebatas kadar dosanya, atau diampuni oleh Allah SWT dan tidak disiksa.

1.    Allah SWT berfirman:

{الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا} [المائدة/3] 

"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat Ku, dan telah Ku-ridhai islam itu jadi agama bagimu." QS. Al-Ma'idah: 3

2.    Allah SWT berfirman:

{لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (164)} [آل عمران/164] 

"Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka al kitab dan al hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata." (QS. Ali Imron: 164).

3.    Allah SWT berfirman:

{قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ (15) 
يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (16)} [المائدة/15 - 16] 

"Sesungguhna telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizinNya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus." (QS. Al-Ma'idah: 15-16).

4.    Allah SWT berfirman:

{وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (13)
 وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ يُدْخِلْهُ نَارًا خَالِدًا فِيهَا وَلَهُ عَذَابٌ مُهِينٌ (14)} [النساء/13 - 14] 

"Barangsiapa taat kepada Allah dan rasul Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam syurga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan rasul Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan Nya, niscaya Allah memasukkkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan." (QS. Al-Nisa': 13-14).

Agama ini akan tersebar dan disampaikan dengan jelas, sebagaimana jelasnya malam dan siang, kemudian (agama islam) akan kembali asing seperti semula.

1.    Dari Tsauban r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda:

«إنَّ الله زَوَى لِي الأَرْضَ فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا وَإنَّ أُمَّتِي سَيَبْلُغُ مُلْكُهَا مَا زُوِيَ لِي مِنْهَا ... ».
أخرجه مسلم (1)  

"Sesungguhnya Allah telah menghamparkan bumi bagiku, maka aku melihat belahan bumi bagian timur dan bagian barat dan kekuasaan umatku akan meliputi bagian bumi yang telah dihamparkan bagiku". (HR. Muslim).

«لَيَبْلُغَنَّ هَذا الأَمْرُ مَا بَلَغَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، وَلا يَتْرُكُ الله بَيْتَ مَدَرٍ وَلا وَبَرٍ إلا أَدْخَلَهُ اللهُ هَذَا الدِّينَ، بعِزِّ عَزِيزٍ، أَوْ بذلِّ ذلِيلٍ، عِزّاً يُعِزُّ اللهُ بهِ الإسْلامَ، وَذلًّا يُذِلُّ اللهُ بهِ الكُفْرَ». أخرجه أحمد والحاكم (2) 

"Perkara Islam pasti akan sampai kepada apa-apa yang liputi oleh siang dan malam, dan Allah tidak akan meninggalkan rumah baik di kota atau di desa kecuali Dia akan menyampaikan kepada mereka perkara agama ini, dengan memuliakan orang yang mulia atau menghinakan orang yang terhina, yaitu sebuah kemuliaan di mana Allah akan meniggikan Islam dengannya dan kehinaan di mana Allah akan menghinakan kekafiran dengannya".

«إنَّ الإسْلامَ بَدَأَ غَرِيباً، وَسَيَعُودُ غَرِيباً كَمَا بَدَأَ، وَهُوَ يَأْرِزُ بَيْنَ المَسْجِدَيْنِ كَمَا تَأْرِزُ الحَيَّةُ فِي جُحْرِهَا». أخرجه مسلم وأحمد (3)

وفي لفظ لأحمد بعد «كَمَا بَدَأَ»: «فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ» قيل: ومَنْ الغرباء؟ قال: «النُّزَّاعُ مِنَ القَبَائِلِ»

"Sesungguhnya Islam muncul dalam keadaan asing, dan akan kembali asing seperti semula. Ia berkeliling di antara dua masjid; seperti ular yang berlindung ke dalam sarangnya" (HR. Muslim).

Dalam riwayat Imam Ahmad disebutkan: «فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ» setelah kalimat «كَمَا بَدَأَ»: yang artinya beruntunglah bagi mereka yang asing. Ketika Nabi ditanya: "Siapakah orang yang asing itu?", Rasul menjawab: "Mereka yang dijauhi/asing dari suku dan kaum mereka".

Allah telah menyempurnakan agama ini bagi kita, dan menyempurnakan nikmat ini dengannya, serta ridha terhadap Islam sebagai agama kita; maka barangsiapa yang menerima agama ini, niscaya dia bahagia di dunia dan di akherat akan masuk syurga. Dan barangsiapa yang mengingkarinya maka dia hidup sengsara di dunia, dan di akherat akan masuk neraka. Allah tidak akan pernah menerima agama dari seorangpun selain agama Islam.

Allah SWT berfirman:

{الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا} [المائدة/3] 

"Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." (QS. Al-Ma'idah: 3).

Allah SWT berfirman:

{وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ (85)} [آل عمران/85] 

"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akherat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. Ali Imron: 85).

3.    Dari Abu Hurairoh r.a. dari rasulullah SAW , bahwasanya beliau bersabda :

«وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لا يَسْمَعُ بِي أحَدٌ مِنْ هَذِهِ الأَمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلا نَصْرَانِيٌّ، ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بالَّذِي أُرْسِلْتُ بهِ، إلا كَانَ مِنْ أصْحَابِ النَّارِ». أخرجه مسلم (1) 

"Demi yang jiwa Muhammad ada di Tangan Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi atau Nashroni yang mendengar tentang aku, kemudian ia mati sementara dirinya tidak beriman dengan risalah yang aku bawa, maka ia termasuk penghuni neraka." (HR. Muslim).