Iman, Kesempurnaan dan Tingkatan Keimanan

Iman berarti beriman kepada Allah SWT, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada qadar (ketentuan) baik dan buruknya.

IMAN

Iman berarti beriman kepada Allah SWT, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada qadar (ketentuan) baik dan buruknya.

Iman adalah ucapan dan perbuatan. Ucapan hati dan lisan, dan amal hati, lisan dan anggota tubuh, iman itu bertambah dengan taat dan berkurang dengan maksiat.


الإيمان: أن تؤمن بالله، وملائكته، وكتبه، ورسله، واليوم الآخر، وتؤمن بالقدر خيره وشره.
فالإيمان قول وعمل، قول القلب واللسان، وعمل القلب واللسان والجوارح، يزيد بالطاعة وينقص بالمعصية.

Kesempurnaan Iman

Ketika ia mencintai dan membenci sesuatu karena Allah, hal tersebut adalah amal hati, dan jika ia memberi dan menolak juga karena Allah, ini adalah bagian amalan badan, semua hal tersebut menunjukkan pada kesempurnaan iman dan kesempurnaan kecintaan keoada Allah Ta’ala.

Dari Abu Umamah Radhiyallahu Anhu, dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Barang siapa cinta karena Allah SWT, memberi karena Allah SWT, dan melarang karena Allah SWT, niscaya dia telah menyempurnakan iman." HR: Abu Daud[1]
----------------------------------
[1] Hasan/ HR. Abu Daud no. 4681, Shahih Sunan Abu Daud no. 3915. Lihat, as-Silsilah ash-Shahihah no 380

كمال الإيمان



Tingkatan-tingkatan Keimanan:

Iman itu memiliki rasa, manis dan hakekat.
  1. Adapun rasanya iman, maka Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menjelaskan dengan sabda-Nya: "Yang merasakan nikmatnya iman adalah orang yang ridha kepada Allah SWT sebagai Rabb (Tuhan), Islam sebagai agama, dan Muhammad SAW sebagai rasul." HR. Muslim[1]
  2. Adapun manisnya iman, maka Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menjelaskan dengan sabdanya: "Ada tiga perkara, barangsiapa yang ada padanya, niscaya dia merasakan nikmatnya iman: bahwa Allah SWT dan Rasul-Nya Shallallahu Alaihi wa Sallam lebih dicintainya dari apapun selain keduanya, dia tidak mencintai seseorang kecuali karena Allah SWT, dan dia benci kembali kepada kekafiran sebagaimana dia benci dilemparkan dalam api neraka." Muttafaqun 'alaih[2].
  3. Adapun hakekat iman, maka bisa didapatkan oleh orang yang memiliki hakekat agama. Berdiri tegak memperjuangkan agama, dalam ibadah dan dakwah, berhijrah dan menolong, berjihad dan berinfak.
----------------------
[1] HR. Muslim no. 34
[2] Muttafaqun 'alaihi, HR.Bukhari no.16, dan lafadz darinya, HR. Muslim no. 43


1, Firman Allah SWT:

﴿ إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَإِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتۡهُمۡ إِيمَٰنٗا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُونَ ٢ ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ يُنفِقُونَ ٣ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ حَقّٗاۚ لَّهُمۡ دَرَجَٰتٌ عِندَ رَبِّهِمۡ وَمَغۡفِرَةٞ وَرِزۡقٞ كَرِيمٞ ٤ ﴾ [الانفال: ٢، ٤]

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah SWT gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya, bertambahalah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal, (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rejeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Rabbnya dan ampunan serta rejeki (nikmat) yang mulia. (QS. Al-Anfaal :2-4)

2, Firman Allah SWT:

﴿ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَهَاجَرُواْ وَجَٰهَدُواْ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱلَّذِينَ ءَاوَواْ وَّنَصَرُوٓاْ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ حَقّٗاۚ لَّهُم مَّغۡفِرَةٞ وَرِزۡقٞ كَرِيمٞ ٧٤ ﴾ [الانفال: ٧٤]

Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah SWT, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia. (QS. Al-Anfal: 74)

3, Firman Allah SWT:

﴿ إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ لَمۡ يَرۡتَابُواْ وَجَٰهَدُواْ بِأَمۡوَٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلصَّٰدِقُونَ ١٥ ﴾ [الحجرات: ١٥]

Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah SWT, mereka itulah orang-orang yang benar. (QS. Al-Hujuraat :15)

Seorang hamba tidak bisa mencapai hakekat iman hingga dia mengetahui bahwa apapun yang menimpanya tidak akan terlepas darinya dan apapun yang terlepas darinya pasti tidak akan menimpanya.

درجات الإيمان



أعلى درجات الإيمان





📌 Referensi / Rujukan: